Mitos Seputar Angin Duduk
Berbagai mitos telah menyebar tentang angin duduk. Beberapa orang berpikir bahwa angin duduk sama dengan masuk angin. Namun keduanya berbeda, flu atau masuk angin biasa disebabkan oleh penumpukan gas yang tidak merata di dalam tubuh, sedangkan angin duduk disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner. Penyempitan ini mengurangi aliran darah ke otot jantung, sehingga penderita angin duduk biasanya mengalami nyeri dada seperti nyeri saat ditekan atau nyeri saat diremas.
Namun, nyeri ini juga bisa menjalar ke bagian tubuh lain, seperti bahu, lengan, leher, atau punggung. Kondisi ini biasanya berlangsung selama 15 menit sebelum gejala perlahan menghilang. Angin duduk sangat berbeda dengan pilek, yang biasanya bisa diobati dengan istirahat yang cukup. Gejala angin duduk juga biasanya lebih terasa dibandingkan gejala masuk angin yang hanya sebatas rasa tidak enak badan.
Sekian pembahasan singkat mengenai apa itu angin duduk, gejala, faktor pemicu, dan cara pengobatannya yang tepat Tidak hanya mengetahui definisi rinci tentang angin duduk saja namun juga membahas bagaimana gejalanya, apa saja jenis angin duduk, faktor pemicunya, cara diagnosisnya, kapan waktu yang tepat untuk memeriksakannya ke dokter, komplikasi, mitos seputar angin duduk dll.
Mengetahui apa itu angin duduk memberikan pengetahuan kepada kita untuk lebih peduli akan kesehatan tubuh kita sendiri dan anggota keluarga kita agar terus diperhatikan dan dijaga dengan baik agar tetap selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya seperti angin duduk. Memahami gejala dan cara pencegahan yang tepat terhadap angin duduk juga memberi kita pengetahuan untuk bagaimana cara penanganan penyakit angin duduk yang tepat agar tidak berakibat fatal nantinya.
Demikian ulasan mengenai apa itu angin duduk. Buat Grameds yang mau memahami tentang angin duduk serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Pandu Akram Artikel terkait:
Fungsi Ginjal, Bagian-Bagian Pada Ginjal, dan Cara Menjaga Kesehatan Ginjal
Junk Food: Pengertian, Jenis, dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Mengetahui Fungsi Skrotum dan Resiko Gangguan Kesehatan!
8+ Manfaat Oatmeal untuk Kesehatan Tubuh
Manfaat Bersepeda di Pagi Hari bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
Heartology Cardiovascular Hospital
Many people still do not know the differences between "masuk angin," "angin duduk," and heart attacks. Although the symptoms are almost the same, "angin duduk" can be more dangerous than "masuk angin" and a heart attack.
So, what are the differences in the symptoms of these three health complaints? Actually, the three complaints are almost the same. All three can cause epigastric or chest pain that can radiate to the neck and back, cold sweats, dizziness, digestive disorders such as nausea or stomach pain, and even weakness.
So, what are the differences between these three health problems? Read more here!
**Masuk Angin (Common Cold)**
Many people ignore the symptoms of a heart attack because they are similar to those of "masuk angin." In fact, "masuk angin" is not actually a disease.
Perhaps there are countries that do not recognize the term "masuk angin" in the medical world. However, here, "masuk angin" is often used to describe feeling unwell, flatulence, belching, bloating, and body aches, among others. In short, this complaint is almost the same as acid reflux or gastroesophageal reflux disease (GERD).
Many believe it is caused by a lot of wind entering the body, especially during the rainy season. In fact, GERD is caused by the weakening of the lower esophageal sphincter (LES). When the LES weakens, stomach acid and stomach contents rise into the esophagus.
The causes of GERD vary, starting from obesity, old age, pregnancy, gastroparesis, or scleroderma. Common symptoms include nausea and vomiting, heartburn, shortness of breath, and frequent belching.
Although they both have the word "angin," "angin duduk" is much more dangerous than "masuk angin." However, some people consider "angin duduk" the same as "masuk angin." Worse still, many also underestimate this health condition.
In the medical world, "angin duduk" is called angina or angina pectoris. This condition is characterized by chest pain because the heart muscle does not get enough blood supply. This lack of blood supply is caused by the narrowing or hardening of the blood vessels. It is important to know that angina or angina pectoris can attack someone suddenly.
Symptoms of angina pectoris usually include chest pain. Angina sufferers will experience chest pain that radiates to the left arm, neck, jaw, and back. In addition, there are other symptoms such as:
- Shortness of breath.- Restlessness.- Easy fatigue.- Pain resembling GERD symptoms.- Dizziness and nausea.- Excessive sweating.
Coronary heart disease is an early symptom of a heart attack. However, do you want to know more about other causes?
They include high cholesterol, smoking habits, lack of exercise, hypertension, diabetes, obesity, and stress. In short, these factors will disrupt the blood supply to the heart muscle, causing a heart attack.
Each coronary artery supplies blood to a specific part of the heart. A blood blockage can damage that part. This blockage can interfere with the heart's ability to pump blood throughout the body. This condition can potentially cause death.
Remember, a heart attack is a medical emergency that must be treated immediately. People who experience a heart attack usually complain of the same symptoms as "masuk angin" or "angin duduk."
"Masuk angin," "angin duduk," and heart attacks are not the same. Although they have almost the same symptoms, these three conditions are different medical conditions, both in terms of causes and triggering factors.
Heartology Cardiovascular Hospital is here as a heart care center with an experienced team of sub-specialist doctors supported by complete and advanced medical equipment for diagnostic, interventional, cardiac and vascular surgery, and arrhythmia treatment. (RF)
- Dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP(K)- Dr. Faris Basalamah, Sp.JP(K)- Dr. Suko Adiarto, Sp.JP(K), Ph.D- Dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K)- Dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP(K)
If you have health problems related to the explanations above, consult a heart specialist immediately. Please register here.
Heartology Cardiovascular Hospital Jl. Birah III No.4 Kebayoran Baru South Jakarta, 12180
Reviewed by: Dr. Harmeni Wijaya, MD Marketing Director Heartology Cardiovascular Hospital
Angin duduk adalah nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini sering kali disalahartikan dan diremehkan karena gejalanya mirip dengan masalah yang ringan. Padahal, angin duduk berkaitan erat dengan gangguan jantung yang perlu segera ditangani.
Angina pectoris atau angin duduk ditandai dengan nyeri dada yang seperti tertindih, terbakar, atau tertusuk. Keluhan ini lebih sering muncul saat penderitanya sedang beraktivitas, yaitu ketika jantung memompa darah lebih cepat.
Angin duduk dapat ditangani dengan pengobatan dari dokter dan dengan menjalani gaya hidup sehat. Jika ditangani dengan baik, penderita angin duduk dapat terhindar dari komplikasi yang serius.
Angin duduk terjadi ketika pembuluh darah jantung (koroner) mengalami penyempitan. Pembuluh darah jantung berfungsi untuk mengalirkan darah yang kaya oksigen ke otot jantung, agar jantung dapat memompa darah dengan baik.
Ketika pembuluh koroner menyempit, suplai oksigen ke otot jantung akan terganggu sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan maksimal. Kondisi ini disebut juga dengan penyakit jantung koroner.
Penyebab penyakit jantung koroner adalah pembentukan plak atau tumpukan lemak di pembuluh darah koroner (aterosklerosis). Pembuluh darah yang sudah menyempit tersebut dapat makin menyempit saat penderita beraktivitas.
Angin duduk juga dapat disebabkan oleh spasme pembuluh darah koroner, yang disebut angina varian atau angina Prinzmetal. Pada kondisi ini, aliran darah ke jantung terhambat karena pembuluh darah menyempit sesaat. Oleh karena itu, nyeri dada bisa muncul kapan saja, bahkan saat sedang beristirahat.
Angina Mikrovaskular
Nyeri dada yang diinduksi bisa lebih parah dan lebih lama daripada yang lain, karena bisa berlangsung lebih dari 10 menit. Bahkan bisa lebih dari 30 menit, loh sobat grameds.
Gejala yang dapat ditimbulkan adalah sesak napas, gangguan tidur, kelelahan dan kurang energi. Seringkali rasa sakit ini pertama kali muncul selama aktivitas rutin sehari-hari dan mengalami stres psikologis. Meski begitu, angin duduk jenis ini bisa diredakan dengan duduk atau istirahat.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya angin duduk. Beberapa hal dibawah ini termasuk pemicu lainnya:
Pertolongan Pertama Angin Duduk
Ada beberapa cara yang perlu kamu lakukan segera bila mengalami gejala angin duduk. Pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan untuk diri sendiri, antara lain:
Bila kamu mengalami nyeri dada saat beraktivitas, segera hentikan aktivitas tersebut dan beristirahatlah, seperti duduk atau berbaring.
Bila gejala tidak juga mereda setelah beristirahat, minumlah satu dosis obat untuk angin duduk. Kamu dianjurkan untuk duduk atau berbaring sebelum minum obat, karena obat tersebut bisa membuat pusing. Minumlah obat dengan dosis terkecil yang biasa kamu konsumsi. Misalnya, satu tablet penuh, setengah atau bahkan seperempat tablet. Berikut cara menggunakan obat angin duduk:
Tunggu 5 menit. Bila gejala angin duduk berlanjut, minum obat lagi, lalu tunggu lima menit lagi.
Beritahu keluarga atau orang terdekat mengenai kondisi kamu agar mereka bisa menolong.
Bila angin duduk tidak membaik setelah 10 menit menunggu atau malah semakin buruk, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk meminta ambulans dan penanganan medis darurat.
Cara Pengobatan Angin Duduk
Pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada seseorang yang mengalami gejala angin duduk adalah menghentikan aktivitas sesegera mungkin. Anda perlu istirahat dan bernapas dalam-dalam agar tubuh Anda terasa lebih rileks. Kemudian Anda juga harus berbaring dengan kepala lebih tinggi dari tubuh Anda.
Jika Anda pernah mengalami angin duduk di masa lalu, Anda dapat meminum obat yang diresepkan oleh dokter untuk meredakan nyeri dada.
Jika gejala angin kursi tidak juga hilang, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat. Kemudian dokter terlebih dahulu memeriksa kondisi jantung Anda.
Pengobatan angin duduk ditujukan untuk mengurangi keparahan gejala dan mengurangi risiko serangan jantung yang bisa berakibat fatal. Jika gejalanya masih ringan atau sedang, menghentikan kebiasaan buruk dan menjalani pola hidup sehat dapat ditangani sebagai pengobatan angin duduk. Dokter biasanya menawarkan prosedur pembedahan atau obat resep tertentu untuk penderita angin duduk, antara lain:
Pencegahan Angin Duduk
Angin duduk adalah kondisi yang bisa kamu cegah. Terdapat berbagai langkah pencegahan yang dapat kamu lakukan, antara lain:
Nyeri dada yang terjadi dengan angina dapat membuat aktivitas sehari-hari terasa tidak nyaman. Namun, salah satu komplikasi yang paling berbahaya adalah serangan jantung.
Tanda dan gejala peringatan serangan jantung meliputi:
Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, segera lakukan konsultasi dengan dokter.
Klik banner di bawah ini untuk konsultasi dengan dokter di Halodoc secara online dengan biaya yang lebih terjangkau.✔️
Angin Duduk Adalah- Masyarakat Indonesia lebih banyak cenderung menggunakan istilah daerah setempat terhadap penyakit yang diderita sebab pengaruh dari orang tua zaman dulu dibanding menggunakan istilah medis. Istilah-istilah seperti masuk angin, salah bantal, atau yang paling sering didengar adalah angin duduk.
Istilah-istilah tersebut banyak digunakan masyarakat terutama orang-orang tua karena itu tidak heran mereka pun tidak tahu apa nama penyakit yang mereka derita dalam istilah medis.
Angin duduk biasanya disebut pada seseorang yang mengalami nyeri dada karena adanya kontraksi pada daerah jantung sebab aliran yang tidak lancar. Angin duduk atau angina pektoris merupakan penyakit. Kondisi ini disebabkan oleh tidak berfungsinya suplai oksigen ke otot jantung. Gejala khas dari kondisi ini adalah nyeri dada yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika tidak ditangani dengan baik, angina bisa berakibat fatal.
Untuk itu bagi sobat grameds yang mengalami nyeri pada bagian sekitar dada atau ada kerabat sobat grameds yang mengalaminya harus segera diperiksakan dan jangan dianggap remeh karena bisa terjadi hal yang tidak diinginkan jika tidak cepat ditangani.
Maka dari itu pembahasan kali ini akan membahas lengkap mengenai apa itu angin duduk lengkap beserta gejala, ciri-ciri, dan cara pengobatannya yang tepat.
Selanjutnya pembahasan tersebut akan kami sajikan dan dapat disimak di bawah ini!
Apa sebenarnya istilah angin duduk itu? Angin duduk, juga dikenal sebagai angina pectoris, adalah nyeri dada yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung.
Lebih spesifiknya, angina pektoris adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah jantung. Pembuluh darah yang tersumbat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penumpukan lemak atau kolesterol berlebih di dalam tubuh.
Karena itu, angina pektoris biasanya dialami oleh orang yang menderita penyakit arteri koroner. Selain itu, angin yang bertiup kencang itu seringkali datang secara tidak terduga, terutama saat Anda sedang melakukan aktivitas berat yang membuat jantung Anda bekerja lebih keras.
Angina pektoris adalah suatu kondisi yang terjadi ketika terjadi gangguan suplai oksigen dan aliran darah ke otot jantung. Gejala khas penyakit ini adalah nyeri dada yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah dapat mengganggu aliran darah ke otot jantung.
Penyakit ini bisa muncul secara tiba-tiba dan menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko nyeri dada saat duduk, antara lain kolesterol tinggi, diabetes, tekanan darah tinggi, stres, kelebihan berat badan atau obesitas, dan aktif merokok. Riwayat penyakit jantung dan jarang olahraga juga bisa meningkatkan risiko angin duduk.
Agar berfungsi dengan baik, jantung membutuhkan darah beroksigen yang cukup. Darah dari jantung disuplai melalui dua pembuluh besar yang dikenal sebagai arteri koroner. Penyebab utama angina pektoris adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Adapun pemicunya, angin duduk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Kondisi ini biasanya dipicu oleh aktivitas fisik seperti olahraga. Saat berolahraga, organ jantung membutuhkan lebih banyak oksigen dari aliran darah. Namun, kebutuhan ini tidak akan terpenuhi jika arteri koroner tersumbat atau menyempit. Serangan angina stabil juga dapat dipicu oleh hal lain, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.
Pengertian Angin Duduk
Angin duduk alias angina adalah penyakit yang terjadi karena ada gangguan pasokan oksigen dan aliran darah ke otot jantung. Gejala khas dari penyakit ini adalah nyeri dada yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pasokan darah ke otot jantung bisa terganggu akibat adanya penyempitan atau penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah. Penyakit ini bisa terjadi secara mendadak dan bisa menyerang siapa saja.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko angin duduk, mulai dari kadar kolesterol tinggi, mengidap penyakit diabetes, memiliki riwayat hipertensi, stres, kelebihan berat badan atau obesitas, serta aktif merokok. Riwayat penyakit jantung, serta jarang berolahraga juga bisa meningkatkan risiko angin duduk.
Supaya dapat bekerja dengan baik, jantung membutuhkan cukup darah yang kaya oksigen. Dua pembuluh besar yang bernama pembuluh koroner, mengalirkan darah untuk jantung.
Penyebab utama angin duduk adalah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner tersebut. Jika kamu lihat dari pemicunya, ada tiga jenis penyakit angina, yaitu:
Umumnya, kondisi ini terpicu oleh aktivitas fisik, misalnya olahraga. Saat sedang berolahraga, organ jantung membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen dari aliran darah.
Namun, kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi jika terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner. Serangan angin duduk stabil juga dapat terjadi akibat hal lain, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.
Angina Mikrovaskular
Nyeri dada yang diinduksi bisa lebih parah dan lebih lama daripada yang lain, karena bisa berlangsung lebih dari 10 menit. Bahkan bisa lebih dari 30 menit, loh sobat grameds.
Gejala yang dapat ditimbulkan adalah sesak napas, gangguan tidur, kelelahan dan kurang energi. Seringkali rasa sakit ini pertama kali muncul selama aktivitas rutin sehari-hari dan mengalami stres psikologis. Meski begitu, angin duduk jenis ini bisa diredakan dengan duduk atau istirahat.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya angin duduk. Beberapa hal dibawah ini termasuk pemicu lainnya:
Angiografi koroner
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui apakah arteri koroner tersumbat dan seberapa parah penyumbatan tersebut.
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kadar enzim jantung dalam darah untuk mendeteksi kerusakan jantung akibat serangan jantung.
Cara Pencegahan Angin Duduk
Angin duduk dapat dicegah dengan cara berikut:
Komplikasi Angin Duduk
Angin duduk dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, yaitu serangan jantung. Serangan jantung adalah keadaan darurat yang membutuhkan penanganan segera. Oleh karena itu, jika mengalami gejala serangan jantung, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat.