Informasi tentang adanya pesawat Hercules gratis untuk penerbangan ke Palu bagi keluarga korban gempa dan tsunami merupakan informasi yang tidak benar. Informasi yang tersebar melalui media pesan Whatsapp dan media sosial itu dibantah oleh pihak TNI Angkatan Udara. Melalui akun Twitter resminya, yakni @_TNIAU, TNI AU menyatakan bahwa pesawat Hercules TNI AU yang menuju Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, alat berat hingga mengangkut pengungsi korban gempa atau tsunami yang diutamakan lansia, wanita, dan anak-anak.
Sumber: Media Pesan Whatsapp dan Media Sosial
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204988895997505&set=a.3023532322714&type=3&permPage=1
Bagi keluarga korban yg mau k
Palu bisa lewat Makassar, ada
penerbangan gratis pesawat
hercules mkassar palu, sehari 5 kali
penerbangan mulai hari ini besok
dan lusa..Mohon disebarkan : Untuk
Jadwal Hercules malam ini jam 19.00
dan 03.00 subuh besok. Di Lanud
Khusus untuk tim medis dan keluarga
korban yg ingin ke Palu.
Sertakan fotokopi KTP
Silahkan berkoordinasi dgn Riyan
Informasi tentang adanya pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara dioperasikan untuk keluarga korban gempa dan tsunami Palu beredar melalui media pesan Whatsapp dan media sosial. Dalam informasi tersebut disebutkan bahwa pesawat Hercules itu akan terbang dari Lanud di Makassar.
Menanggapi pesan tersebut, TNI AU membantah kalau ada pesawat Hercules yang diperuntukkan keluarga korban gempa dan tsunami Palu untuk menemui para korban. Melalui akun Twitter resminya, yakni @_TNIAU, TNI AU menyatakan bahwa pesawat Hercules TNI AU yang menuju Palu diutamakan membawa bantuan hingga mengangkut pengungsi korban gempa atau tsunami yang membutuhkan.
“Pesan yg beredar via WA ini TIDAK BENAR alias HOAKS. Pesawat Hercules TNI AU yg MENUJU PALU diutamakan bawa bantuan logistik, paramedis, obat2an, makanan siap saji, alat berat dll. DARI PALU angkut pengungsi diutamakan lansia, wanita, anak2 👤 #PrayForPaluDonggala #GempaSulteng,” cuit akun @_TNIAU.
Adapun, perihal fungsi pesawat Hercules di Palu juga sudah diterangkan oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Dilansir dari liputan6.com, Hadi mengatakan bahwa pesawat Hercules memang mengangkut korban gempa dan tsunami Palu, namun diprioritaskan untuk korban yang sakit.
“Hercules tetap jalan dua, tetapi nanti kami prioritaskan untuk yang sakit ya. Yang sehat nanti kami naikkan Pelni 3.000 sampai 5.000 orang. Sudah saya laporkan ke Pak Menko (Wiranto) tadi sudah beres. Enggak ada masalah, aman. Besok saya ke sana sama Pak Menko juga,” pungkas Hadi.
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/755971158068755/
https://twitter.com/_TNIAU/status/1046400612529713153
https://www.liputan6.com/news/read/3656553/panglima-tni-hercules-untuk-korban-sakit-warga-palu-diangkut-kapal-pelni
https://www.suara.com/news/2018/10/01/151908/tni-au-nyatakan-info-penerbangan-hercules-gratis-ke-palu-hoaks
Rosario de Marshall,[1] lebih dikenal sebagai Hercules, adalah seorang gangster dan broker politik Indonesia yang berasal dari Timor Timur (sekarang Timor Leste). Hercules adalah kuli angkut TNI-AD selama pendudukan Indonesia di Timor Timur. Setelah pindah ke Jakarta, ia membentuk geng preman miliknya sendiri di kecamatan Tanah Abang, yang menguasai dunia kriminal Jakarta pada tahun 1990-an. Saat ini, Hercules mempertahankan status selebriti sebagai gangster yang menakutkan, kadang-kadang muncul di program TV serta majalah tabloid. Ia juga terkenal karena ikatan politiknya dengan kandidat capres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto.
Rosario lahir pada tahun 1960an di Timor Portugis, tumbuh di era kekacauan yang dilatarbelakangi invasi Indonesia ke Timor Timur (1975–1976) dan pendudukan selanjutnya oleh tentara nasional Indonesia.[1] Ia pertama kali melakukan kontak dengan tentara Indonesia melalui Kolonel Gatot Purwanto sekitar tahun 1975.[2] Dia kemudian menjadi yatim piatu pada tahun 1978 setelah orang tuanya tewas dalam pemboman yang melanda kota Ainaro. Sejak itu, ia tergabung sebagai kurir yang memberikan bantuan logistik kepada pasukan khusus, Kopassus Indonesia di bawah program Tenaga Bantuan Operasi (TBO).[1][3] "Hercules" adalah nama kode yang diberikan kepada Rosario oleh tim komunikasi radio Kopassus.[2]
Selama menjadi anggota TBO, Hercules terlibat dalam pertempuran kecil dengan perlawanan pro-kemerdekaan Falintil. Helikopternya jatuh saat pertempuran, menyebabkan dia kehilangan mata kanan dan tangan kanannya. Hercules kemudian dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto di Jakarta untuk dioperasi.[2] Hercules mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Satuan Komando Nanggala atas dukungan yang diterimanya selama ini. Hercules dikenal memiliki kesetiaan yang 'tak tergoyahkan' terhadap Prabowo sejak saat itu.[3]
Sejak akhir tahun 1980-an, Hercules menetap di Jakarta bersama beberapa pemuda Timor Timur, diberi pekerjaan sebagai insinyur komponen kelistrikan. Dia segera meninggalkan pekerjaannya, pindah ke kawasan komersial Tanah Abang setelah berganti pekerjaan. Setelah menetap di Tanah Abang, ia membentuk geng preman bersama sesama migran Timor, termasuk Logo Vallenberg dan Alfredo Monteiro Pires.[2] Ia kemudian segera berhasil membangun usahanya melalui bisnis pemerasan dan mucikari. Ia juga melakukan pemerasan politik atas nama tentara Indonesia, untuk menyingkirkan dan mengintimidasi gerakan pro-kemerdekaan Timor di Jakarta.[3]
Kerajaan premannya runtuh pada akhir tahun 1990-an setelah beberapa anggota geng Hercules menolak berpartisipasi dalam demonstrasi pro-integrasi. Sejak itu, gengnya kehilangan perlindungan militer, dan Prabowo membiarkan geng preman lainnya mengambil alih gerakan bawah tanah Tanah Abang. Ia dicopot dari jabatannya setelah terjadi pertarungan brutal melawan geng Betawi dan Madura yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Bang Ucu dan Abraham Lunggana.[1][3]
Setelah digulingkan dari dunia bawah Tanah Abang, ia membangun kembali reputasinya melalui bisnis penagihan utang dan jaminan. Ia memiliki banyak lahan serta usaha pertanian dan perikanan, membuatnya menjadi sosok yang dermawan. Ia adalah sosok yang disegani di kalangan migran dari Indonesia Timur, yang menyediakan pekerjaan, jaringan, dan perlindungan bagi pendatang baru. Dia tetap bersaing dengan tokoh kejahatan terorganisir lainnya, termasuk John Kei dan Basri Sangaji. Sejak tahun 2008, Prabowo mendekati kembali Hercules setelah mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Sebuah organisasi sosial bernama Gerakan Rakyat untuk Indonesia Baru (GRIB) didirikan pada tahun 2011 oleh Hercules untuk memobilisasi jaringan preman gangsternya, tokoh-tokoh kuat lokal, kelompok main hakim sendiri, dan mantan milisi untuk mendapatkan dukungan politik di tingkat akar rumput terhadap Prabowo.[3]